Rabu, 31 Desember 2008

Fenomena Situs Kampus


Seberapa sering mahasiswa membuka website kampus? Boleh jadi, situs-situs yang lain lebih menarik dan lebih sering ditengok, dibandingkan website kampus sendiri. Memang, website kampus kerap diterpa kritik karena tampilan dan isinya yang "gitu-gitu aja". Walhasil, kehadirannya pun menjadi kurang populer di kalangan mahasiswa ataupun warga kampus lainnya.

Fungsi website kampus, setidaknya terbagi menjadi 2 bagian. Untuk ke arah luar, website amat baik sebagai sarana publikasi. Misalnya, untuk mereka yang ingin melanjutkan studi ke luar kota atau luar negeri. Informasi awal dari mulai alamat, kondisi kampus, jurusan yang ada, biaya, sampai formulir online, bisa didapatkan tanpa harus mendatangi tempatnya. Apalagi di musim penerimaan mahasiswa baru seperti saat ini, website dipakai sebagai media pengumuman nama-nama mahasiswa yang lulus seleksi.

Untuk ke dalam, website dapat digunakan sebagai pendukung sarana belajar-mengajar. Selain memuat informasi tentang mata kuliah tertentu, website juga dapat digunakan sebagai media komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Koleksi berbagai hasil penelitian dan artikelpun merupakan salah satu layanan memberi manfaat, baik bagi civitas academica kampus tersebut maupun masyarakat pada umumnya.

Lalu, seperti apa website kampus-kampus di luar negeri? Kalau melihat website University of California Berkeley (www.berkeley.edu), Massachusetts Institute of Technology (www.mit.edu), dan Harvard University (www.harvard.edu), ketiganya berturut-turut meraih peringkat atas untuk kategori world rank versi Webometrics Ranking of World Universities (http://www.webometrics.info/), kurang-lebih bercirikan simpel. Seperti situs Google yang tidak terlalu mementingkan desain, namun lebih mengutamakan kecepatan dan kumpulan data, begitu juga dengan 3 website tersebut yang sepertinya lebih mengutamakan informasi.

Bisakah kampus kita mengikutinya???tugas bersama>>